Pages

Senin, 05 Maret 2012

3 Amal dibawa sampai mati


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum Wr. Wb
Inalkhamdalillah wa sukron lillah…
Anak-anakku yang budiman, yang berbudi dan beriman, apa kabar semuanya? Khaifa khaluq?Sobakhunnur?
Anak-anakku yang baik hatinya…
Makhluk hidup: Apa itu makhluq hidup?
Ya, makhluq hidup ya makhluq yang hidup. Makhluk adalh ciptaan Allah, Hidup ya hidup, jadi anak-anak, makhluk hidup adalah ciptaan Allah yang hidup, Tapi anak2 perkita ketahui bersama  bahwa Semua yang hidup pasti akan mati, kullu nafsyin nda iqotul maut.
Nah anak-anakku sekalian….
Makhluk Hidup ketika mati pastilah meninggalkan sesuatu didunia yang ia tinggal. Entah itu hal yang bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi makhluk hidup lain atau bahkan bagi diri mereka sendiri.  Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading.  Manusia mati meninggalkan?
Anak-anakku yang mulia akhlaqnya...
Rosulullah bersabda….
Dalam Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:
Yang artinya: Apabila seseorang meninggal dunia akan terputus amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat sepeninggalnya, atau anak sholih yang mendo’akannya.

1.       Shodaqoh Jariah
Rosulullah bersabda :

Artinya: Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah…. (H.R Bukhori)
Ini artinya apa anak-anak? Kita dianjurkan oleh Rosul, untuk senantiasa membantu bagi teman yang lagi kesusahan, berbuat baik kepada sesama, suka menolong teman, suka memberi,.. Terus apa hubungannya dengan amal yang tak putus pahalanya. Ketika kita member I uang / meminjamkan pensil kepada teman untuk menulis pelajaran atau menulis sesuatu hal yang bermanfaat dengan tulisan itu membuat teman anda mudah untuk belajar. Lah anak2 dari tulisan itu, selama teman kita mengamalkan apa yang pernah ia tulis menggunakan pensil yang anak pinjamkan, maka pahalanya akan terus mengalir, Subkhanallah.
Nah, anak-anakku yang bersih hatinya:
2.       Ilmu yang bermanfaat
Ada dua ketegori ilmu: ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat lazimnya diperoleh karena keberkahannya. Kemanfaatan itu akan secara nyata dirasakan, baik oleh pribadi pemiliknya maupun oleh orang lain. Sebaliknya, ilmu yang tidak berkah seringkali tidak bermanfaat, terkadang justru melahirkan mudharat dan bahkan laknat. Bermanfaat tidaknya ilmu sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu dari faktor itu adalah dalam memperolehnya. Belajar atau mencari ilmu yang disertai dengan etika yang baik pasti akan menyebabkan ilmu bermanfaat, sebaliknya belajar yang tidak disertai dengan etikanya hanya akan mengundang laknat. Jangan heran kalau kita dapati ada orang yg rajin belajar, salalu dapat rangking dikelas tetapi akhlak dan perilaku tetap buruk. Mengapa demikian?


Aa Gym berkata:
itu dikarenakan hati tak dapat terterangi oleh ilmu. Laksana air kopi yg kental dalam gelas yg kotor. Kendati diterangi dgn cahaya sekuat apapun sinar tak akan bisa menembus dan menerangi isi gelas. Begitulah kalau kita sudah tamak dan rakus kepada dunia serta gemar berbuat dosa maka sang ilmu tak akan pernah menerangi hati.
Ketika kita menginginkan ilmu yang dapat menjadi ladang amal shalih, menjadi sesuatu yang manfaat, maka ketika kita menimba ilmu harus disertai dengan hati yang bersih  Hati yang bersih akan mudah mendapatkan manfaat ilmu, mudah menerimanya, mudah pula mengamalkannya. Itulah ilmu yang barakah, insya Allah.
Anak-anakku yang lembut tutur katanya: Amal terakhir yang tak kan putus adalah
3.       Do’a anak sholeh
Amal yang terakhir  yang diharapkan semua orang tua yaitu do’a anak sholeh. Orang tua tidak berharap lebih dari kita, kecuali, hanya menjadi anak yang sholeh yang selalu berdo’a untuknya.
Rosululah bersabda:
Artinya: Sebai-baik perbuatan adalah shalat pada waktunya dan berbuat baik kepada kedua orang tua. (H.R. Bukhori)
Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orang tua, bahkan berkata “Cis” pada orang tua  dilarang agama, dan kata kasar lainnya: hus, heh, diam!, crewet,  Jangan sampai, naudzubillah.
Terutama kepada Ibu, hormatilah ibumu, mereka yang mengandungmu, membesarkanmu, bahkan kau minum ASI dari ibumu. Surga ditelapak kaki ibu, maka bahagiakanlah ibumu!
Rosulullah bersabda:
Artinya: Keridhoan Allah itu tergantung dari adanya keridhoan Ibu-Bapak, dan kemurkaan Allah dari adanya kemurkaan Ibu-Bapak. (H.R. Tirmidzi)
Anak-ankku yang halus perilakunya, cukup sekian dari kami, pesen kami, bahagiakan orang tua kalian, jadilah anak yang sholeh. Rajinlah bersedekah atau beramal. Carilah ilmu yang bermanfaat dan membawa berkah.
Dan akhirnya, apa bila ada tutur yang kurang lembut, ada kata yang salah, kami mohon maah yang setulus-tulusnya.
Akhiru kalam
 Wassalamualikum Wr. Wb