Pages

Jumat, 30 November 2012

Belajar Menerima Cobaan

Ada banci aarada cinta, ada susah ada senang, ada sengsara ada bahagia, ada laki-laki perempuan, ada siang malam, ada sakit ada sehat, ada si miskin dan si kaya. Semua hidup berbaur dalam risalah kita. Ada kalanya kita menempati posisi suatu tempat yang digariskan oleh Allah diatas tadi. Merupakan suatu ujian bagi kita, apakah kita mampu melewati ujian itu? semua tergantung kesiapan individu pribadi masing-masing.

Disaat kita menerima cobaan? hal apa yang musti kita lakukan? bersedih? boleh, demikian juga gelisah, cemas, was-was, bila suatu saat ada anggota keluarga kita sakit. Akan tetapi berlarut-larut dalam kesedihan dan tenggelam dalam kegelisahan adalah hal yang harus kita hindari. Sebagai seorang muslim kita hendaknya menyadari bahwa semua kejadian dimuka bumi ini adalah kehendak dan ketetapan Allah. Lalu sikap apa yang harus kita lakukan ketika ada salah seorang anggota keluarga kita sakit?

PERKUAT IMAN
Mempercayai bahwa sakit itu datangnya dari Allah, dan kesembuhan juga dari Allah. Dan yakin setiap penyakit pasti ada obatnya. Berperasangka baik pada Allah. Semua pasti ada hikmahnya.

IKHTIAR
Semua kejadian yang dialami manusia sudah menjadi takdir manusia. Tapi kita tidak biarkan untuk berputus asa dalam menerima takdir itu. Kalau kita ingin saudara kita sembuh kita harus berusaha menyembuhkannya. Di era globalissai ini apa sih yang ndak ada alatnya? CT Scan, USG, Foto rontgen, bahkan darahpun bisa diketahui kondisinya. Banyak dokter, perawat, bidan dan tenagan kesehatan yang lainnya. Bahkan untuk teknologi obta semakin maju. Atau kita memilih obat dari alam (herbal)? monggo kerso. Kita dianjurkan untuk berikhtiar di koridor yang benar, tidak potong kompos ke dukun atau para normal untuk menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Lebih baik mintalah kesembuhan pada Allah. Semua kesembuhan ada pada dia pemilik alam semesta ini.

 DOA
 Pada suatu ketika dokter sudah angat tangan. Semua alat medis sudah tidak membawa pengaruh yang signifikan? jangan berkecil hati kita bisa bedo'a, bermunjat pada Allah, mintalah kesembuhan dari yang maha Kuasa. Kita dianjurkan untuk berdo'a. Berdo'alah maka akan dikabulkan olehnya. Kita tidak tau apa yang akan terjadi esok hari. Berdo'a yang tulus dengan penuh harap kesembuhan dari Allah. Wallhu a'lam.

TAWAKAL
Senjata pamungkas kita adalah tawakal, berserah diri pada pemberi sakit. Semoga Allah berkenan memberi penawarnya. Tetap sabar dalam berikhtiar, Tabah dalam menghadapi ujian. Pastilah kebahagiaan datang pada waktunya. Kesembuhan yang ditiunggu - tunggu. Amiin.

Wallhua'lam.

Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan tidak bisa lepas dari unsur rantai makanan. Dari beberapa rantai makanan akan terbentuk yang namanya jaring-jaring makanan. Rantai makanan sendiri ada beberapa unsur:
  • Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis. Contoh dari produsen adalah tumbuhan.
  • Konsumen I
 Konsumen I adalah hewan pemakan produsen atau hewan pemakan tumbuhan atau sering disebut Herbivora. Contoh dari konsumen I adalah kelinci, kupu-kupu, belalang, kambing, kuda, rusa, jerapah, ulat... dll.
  • Konsumen II
Konsumen II adalah hewan pemakan konsumen I atau hewan pemakan daging atau sering disebut karnivora. Contoh dari konsumen II adalah katak, burung pemakan serangga, tikus, ayam, dan hewan pemakan daging lainnya.
  • Konsumen III
Konsumen III adalah hewan pemakan konsumen II, masih sama, hewan kelompok ini sebagian besar karnivora. Ada juga dari golongan omnivora.
  • Pengurai 
Pengurai adalah bagian terpenting dari daur atau alur kehidupan rantai makanan. Pengurai bertugas atau berfungsi menguraikan makhluk hidup yang mati (dekomposser). Bisa dibayangkan kalo dunia ini tidak ada pengurai, dunia ini akan penuh bangkai. Contoh dari pengurai adalah serangga kecil (semut,rayap dll), bakteri, cacing, jamur.

Itulah komponen dari rantai makanan. Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.
wallahu a'lam.

Ekosistem Sekitar

Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari tidak bisa lepas dari yang namanya ekosistem. Atau mungkin karena kita bagian dari ekosistem itu sendiri. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup, maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Biar lebih mudah, kita belajar ekosistem dari sekitar tempat tinggal terlebih dahulu. Contoh, ekosistem aquarium/kolam, ekosistem kebun/taman. Ekosistem ini adalah contoh kecil ekosistem buatan. Kenapa disebut ekosistem buatan? karena terbentuknya ekisitem ini ada campur tangan manusia, atau sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Beda dengan ekosistem alami, dibutuhkan atau tidak, ekosistem itu ada dengan sendirinya atau Sang Maha Pencipta yang menghendaki ekosistem alami ada. Disamping itu juga ekosistem alami sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Sedikit saja ada gangguan di ekosistem alam ini pastilah ada perubahan atau dampak  yang kita rasakan, conoth global warming.
Kembali ke ekosistem buatan,  kita sengaja membuat aquarium untuk memenuhi kebutuhan rohani kita akan kepuasan batin. Atau mungkin bisa lebih ke keuntungan financial dari bisnis aquarium itu sendiri. Kita membuat kolam, teruma kolam ikan selain untuk kepuasan batin, pada kolam ini dimanfaat karena faktor ekonomi. Dari kolam bisa dihasilkan ratusan juta rupiah. Ekosistem buatan yang lain disekitar kita adalah taman/kebun depan rumah.Dengan sengaja kita mempersiapkan lahan untuk kita tanami dengan berbagai macam tanaman, entah itu berupa sayur-sayuran atau berbagai jenis bunga. Dikehendaki atau tidak secara naluriah makhluk hidup lain akan datang menghampiri kebun kita. Ada kupu-kupu, ulat, belalang, katak, tikus, ular, semut, ayam. Semua menjadi bagian dari ekosistem. Dari situ akan terbentuk yang namanya jaring-jaring makanan.

Senin, 26 November 2012

Memenuhi Panggilan Orang Tua

Memenuhi panggilan orang tua suatu hal yang membuat orang tua kita bahagia. Numun seakan sulit bagi kita untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada saja alasan untuk menunda panggilan orang tua. Mama : "Adek, ayo mandi!"
Adek  :  " bentar ma"
Mama :  " adek mandi!, dah mau maghrib neh"
Adek :  " ah mama, bentar lagi ma"
Mama  :  " Adek, cepetan mandi!"
Adek   :  "ah mama nggak asyik"

Sepenggal dialog menunjuk butuh beberapa kali kita untuk segera memenuhi panggilan orang tua. Beda Avika, "Avika".... "Iya"... Avika segera menjawab iya dan memenuhi panggilannya. Nah, hendaknya ketika orang tua kita memanggil, segera kita memberi jawaban yang baik dan meghampiri mereka. Iya ma, ada apa ma? ada yang bisa adek bantu? misalnya..... bersambung

Jumat, 23 November 2012

Kerukunan antar Umat Beragama

Bagi saya pribadi kerukunan antar umat beragama amatlah sangat penting. Bukannya saya ikut faham liberalisme, pluralisme, atau sekulerisme, tapi saya menekankan pada diri saya pribadi untuk menghormati yang namanya perbedaan. Tetap menjaga kerukunan demi kedamaian di muka bumi ini. Bukankah kita diciptakan Allah dari laki-laki dan perempuan yang bersuku-suku dan berbangsa? dan kita dianjurkan untuk saling mengenal?. Dari perbedaan itulah kita bisa saling melengkapi untuk mencapai satu kesatuan umat manusia yang beraneka ragam, berbagai latar suku, buudaya, adat, dan bangsa, bukankah Islam Rahmatan lil alamin?

Menurut saya kerukunan antar umat beragama itu ada tiga unsur, dimana tiga unsur saling terkait satu sama lain, tidak ada dikotomi diantara unsur tersebut. Tentunya agama yang masuk adalah Islam, dipandang dari saya sebagai seorang muslim saya harus ikut menjaga kerukunan umat beragama tersebut. Kerukunan umat beragama yaitu:

1. Kerukunan intern umat beragama 
Bukankah sesama muslim itu saudara? jadi, marilah kita tingkatkan ukhuah islamiah. Jalin hubungan baik antar ormas Islam. Memang kita terkotak-kotak dalam banyak golongan, bahkan Nabi pernah bersabda kalau umatnya nanti akan pecah menjadi 73 golongan?. Saya mendambakan kerukanan umat Islam, persatuan umat Islam Indonesia saat mengusir imperialis barat dari nusantara. Dimana saat itu peran ulam dan santri sangat dominan membangun patriotisme dan nasionalisme bangsa dalam usaha untuk merdeka. Biarlah syi'ah, khowarij, murji'ah menjadi sejarah islam masa lampau. Hendaknya kita sebagai seorang muslim bisa lebih arif dalam menyikapi perbedaan pendapat, perbedaan madzhab, perbedaan furu'iyah. Toh kita semua mengaku ahlussunah wal jama'ah? jangan saling mengkafirkan. Sakit rasanya melihat diantara kita tidak rukun, hanya karena beda jumlah rakaat shalat tarawih, karena sholat subuh tidak pakai do'a qunut?. Semoga kita bersatu tidak hanya karena kita diserang penjajah atau mushola kita dibakar orang kafir (meskipun kita tidak pernah sholat?), saat ada bencana alam, saat Nabi pemersatu kita dilcehkan orang kafir. Lebih dari itu, karena kita semua umat Islam adalah saudara. waallahu a'lam.

2. Kerukunan antar umat beragama
Perlu diketahui bersama dalam dunia ini kita tidak hidup sendiri, homogen. kita diciptakan selain manjadi makhluk individu jaga sebagai malkhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain?. Kita diciptakan heterogen, bersuku-suku, berbangsa-bangsa. Ada umat Islam, Non-Islam, dan Munafiq. Tidak hanya dizaman ini, zaman Rosulpun sudah ada. Lihat bagaimana sikap Rosul saat beliau diludahi oleh orang kafir? saat beliau hijrah ke Madinah? apakah semua warga Madinah beragama Islam?. Sikap beliau diwarisi oleh para Kholifah Kulafaur Rasyidin Abu Bakar, Umar, Utsman, ALi). Kholifah memperlakukan orang non-muslim sebagai manusia seutuhnya. Mereka(orang non-muslim) membayar pajak, orang Islam membayar zakat. Mereka dilindungi, selama mereka tidak memerangi Islam. Era sekarang, abad-21 siapa yang memegang perekonimian pasar? siapa pemilik Mall? Supermarket? bahkan toko klontong terbesar di tiap-tiap kecamatan? apakah kita ingin memusuhi mereka?.  Maaf, semenjak runtuhnya kerajaan Turki Utsmani awal abad-20, kita belum mampu membangun kejayaan Islam lagi?. Tapi itu semua tidak membuat kita saling bermusuhan antar umat manusia di dunia ini. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Dan bukankah Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu? waallahu a'lam.

3. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah
Kita tidak hidup di zaman Nabi, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Bani Fatimiyah, Kerajaan Turki Utsmani.Tapi kita hidup di era reformasi usai orde lama dan orde baru. Kita hidup bertumpah darah satu air tanah air Indonesia, berbahasa satu bahasa persatuan bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia. Dipimpin oleh seorang presiden, yang dipilih melalu pemilu. Tapi ada satu yang sama, dari zaman nabi hingga sekarang, yaitu kita hidup dengan memeluk agam Islam. Islam itu indah, Islam itu agung, Islam rahmatan lil alamin. Saya pribadi menafsirkan atau menyamakan pemerintah di sini dengan ulil amri. Bagaimana kita taat kepada pemimpin selagi pemimpin itu benar. Sehingga kita bisa menaati undang-undang atau PP yang dibuat oleh negara. Pemerintah bisa menjadi jembatan atara pemeluk agama supaya negara ini bisa aman, damai, tentram, makmur. waallahu a'lam.

Ketiga unsur diatas menjadi satu kesatuan unsur yang menyatukan segala perbadaan. Untuk bisa saling menghargai, saling menghormati dan respect atas perbedaan itu sendiri. Perbedaan itu pasti adanya. Jangan mengambing hitamkan perbedaan untuk berbuat rusuh. Jadikan perbedaan suatu alat untuk mempersatukan kita. waallahu a'lam.

Tentunya tulisan ini masih banyak kekurangan, dengan tulus saya mohon maaf atas kecerobohan saya, atas ketidak tahuan saya. sekali lagi maaf.


Rabu, 21 November 2012

MEMBACA

Tau kenapa akhir-akhir ini minat membaca aku tumbuh lagi, sejak membaca buku API SEJARAH hatiku merasa ada banyak hal yang ternyata dalam hidupku yang aku tidak tau. Dari situ aku berkomitmen dalam hati aku harus membaca, membaca dan membaca.
Dari kebutuhan akan membaca, disertai rasa ingin tau yang tinggi membuatku ingin terus membaca. Untuk saat ini buku yang aku gemari buku non fiksi atau buku referensi, tau kenapa, mungkin saat ini yang aku butuhkan buku-buku itu. Sempat kemaren baca SEPATU DAHLAN, tapi ndak tuntas. tapi bagus kok bukunya. Kapan-kapan pasti aku tuntaskan buku itu. Ada juga CHAIRUL TANJUNG, yang lagi-lagi buku itu masih tertata rapi dimeja kerjaku. Yach, emang disaat ini aku dituntut membaca buku yang secepat mungkin bisa aku aplikasikan dalam hidupku..... bersambung...