Pages

Sabtu, 05 Juli 2014

Tolong, Terima Kasih, Maaf

Tolong, terima kasih, dan maaf untaian kata sederhana yang luarbiasa dampaknya. Membuat yang sulit jadi mudah yang berat jadi ringan yang benci jadi cinta.

Dalam hal tolong menolong Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
 
"Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan." (al-Maidah: 2)

Melalui ayat ini Allah swt. menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah melarang kita untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki: harta benda yang berlimpah sehingga setiap apa yang ia mau dengan mudah  dapat terpenuhi, tetapi jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian pula. Kebahagiaan pun mungkin tak pernah ia rasakan.
Terima kasih
"Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah." Kalimat ini adalah terjemahan dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya.

مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ

Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani)

Dalam hadits lain disebutkan :

إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأَخِيهِ : جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

Jika seseorang berkata kepada saudaranya "jazaakallah khairan" (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka ia telah memujinya dengan setinggi-tingginya. (HR. Thabrani, Al Albani berkata: "shahih li ghairihi")

Demikianlah, jazakallah khairan adalah ungkapan terima kasih terbaik karena ia merupakan pujian tertinggi kepada saudara kita atas kebaikan yang telah dilakukannya. Ucapan jazakallah khairan itu juga merupakan doa baginya.

MAAF
Dalam persoalan meminta maaf ada hal yang perlu kita perhatikan. Dalam hubungan antar manusia, jika seseorang melakukan kesalahan dan tidak meminta maaf, maka Allah tidak akan memberi ampun kepada kita.

Mari kita coba intropeksi ke dalam diri kita sendiri. Mari kita jujur kepada diri sendiri sekali saja, apakah kita sudah berani membuka pintu hati kita untuk memberi maaf? Yakinkan bahwa kita adalah orang yang mampu memberi maaf dengan tulus kepada seseorang yang meminta maaf? Jika belum, berarti kita harus meminta maaf pada diri kita sendiri. Dengan menjadi seseorang yang terbuka pikirannya, segala pikiran buruk pasti tidak akan ada. Prasangka, curiga, apalagi menuduh sesuatu semua pasti tersingkir. Oleh sebab itu,  kita lihat niat baik seseorang setelah dia menjalaninya saja. Sebelum terlihat, kita justru harus mendukungnya. Kita pernah menjadi sasaran kedengkian, kekejaman, kemarahan orang lain. Lalu apa itu membuat kita balik marah atau dengki atau kejam. Lantas, apa bedanya kita dengan mereka? Guys, selain kita sama dengan sifat-sifat nggak berguna itu, kita hanya ngerugiin diri sendiri. Alangkah jauh lebih baik kalau kita menjadi orang yang tulus, ikhlas, dan rela dengan semua yang terjadi. Yang penting itu kita berusaha untuk terhindar dari hal-hal buruk tadi.

untaian kata dirangkai oleh

sumber:   http://ahmadnurcholish.wordpress.com
           http://www.bersamadakwah.com
http://kumpulanhadistuntukanak.blogspot.com