Pages

Kamis, 17 Maret 2011

Khasiat Buah Delima

Mengapa delima dan kurma disebutkan tersendiri? Apakah kata buah-buahan tidak cukup untuk bisa mewakili keduanya? Ali Al-Qari, salah satu ulama madzhab Hanafi dalam kitab Jam’u Al-Wasa`il fi Syarh As-Sama`il (hal. 296), menjelaskan tentang rahasia disebutkannya delima dan kurma secara terpisah pada ayat di atas (bukankah keduanya termasuk dalam jenis buah-buahan. Mengapa disebut tersendiri?
Menurut beliau, delima dan kurma dipisah karena keduanya memiliki keistimewaan dibanding buah-buahan lainnya. Kurma berfungsi sebagai makanan pokok, sedangkan delima berfungsi sebagai obat. Beliau menyebutkan bahwa inilah pendapat Imam Abu Hanifah.
Nah, kali ini pembahasan kita, terfokus pada “keistimewaan” buah delima. Sebenarnya, kegunaan delima sebagai obat sudah terkuak jauh sebelum para ulama mengungkapkan. Sebuah dokumen sejarah obat-obatan Mesir menyebutkan daftar 700 jenis resep obat-obatan yang biasa digunakan para dokter di negeri itu. Mayoritas obat-obatan itu menggunakan buah delima sebagai bahan. Dokumen itu sendiri diperkirakan ditulis pada tahun 1552 SM.
Di era modern ini, semakin lama “keistimewaan” delima semakin kentara. Beberapa penemuan di dunia farmasi menunjukkan bahwa buah yang memiliki nama Arab Rumman ini, benar-benar berkhasiat. Beberapa zat yang terkandung dalam buah yang berasa asam-manis ini terbukti bisa memberi kontribusi positif pada tubuh dan berfungsi sebagai obat.
Asam ellagic melindungi DNA dari kerusakan radikal bebas serta mampu mencegah pertumbuhan enzim berbahaya, yang bisa menyebabkan sel tumbuh tak terkendali. Sedangkan zat glutathione bisa membantu tubuh melakukan daur ulang hormon estrogen.
Majalah kedokteran UCLA, yang terbit pada musim semi tahun 2007 melansir sebuah penelitian yang dilakukan Clark Urology Center. Kesimpulan dari penelitian itu menyebutkan bahwa jus delima mampu menstabilkan level Prostata Specific Antigen (PSA) bagi pasien kanker prostat.
Sedangkan News Medical pada Maret 2005 juga mempublikasikan temuan Dr Claudio Napoli. Profesor obat-obatan dari University of Naples School of Medicine itu menyatakan bahwa jus delima mampu menghilangkan penumpukan lemak pada pembuluh darah arteri. *Thoriq/Suara Hidayatullah JANUARI 2010

0 komentar:

Posting Komentar