Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

Anakku Sayang, Anakku Cinta

Tertegun kumemandang anakku(riris), ketika dia dimarahi orang lain. Sedih rasanya, tapi apa daya. Untuk menjaga perasaan, aq hanya bisa bergumam dalam hati, seharusnya tidak begitu memperlakukan anak kecil. Kasihan, anak seumuran itu diberlakukan sebagaiana anak yang sudah remaja atau dewasa. Apapun itu, aku merasa anakku anak sholeh, anak cerdas, anakku hebat. Ya, sore itu anakku sedang asyik bermain diteras rumah, ia bermain dengan teman sebayanya. tiba-tiba datang anak tetangga, ya satu tahun lebih muda dari anakku sebut saja namanya lulu.sebagaimana biasanya ketika lulu datang, riris dengan antusias menyambutnya. lulu lulu lulu..... namanya anak-anak.... lulu datang bersama bundanya dengan sepeda gajahnya(sepeda roda tiga anak-anak yang berkepala gajah). riris memegang tangan lulu, ingin menciumnya, serasa ingin menunjukan sayang riris sama lulu. begitu kesehariannya, emang rumah kami dekat.
lulu lulu riris pinjam pit (terbata - bata anakku berusaha meminjam sepada, dengan bahasa pit), maklum anakku sedang belajar ngomong bahasanya gado-gado jawa-indo. Namun ketika hendak meminjam bunda lulu melaran, jangan lulu sedang maen, riris jangan pinjam dulu, sambil menjauhkan riris dari sepeda lulu, spontan tangan riris "plek" menhujam tangan lulu. Pulang-pulang, pulang sana, nakal, aq hanya bisa diam dan mengajak riris masuk rumah untuk memakai sepeda sendiri. Emang sudah lama riris kubelikan speda, bisa dibilang kado ulang tahunnya yang pertama. Dari peristiwa itu saya mengerti, bagaimana rasanyakalo anank kita menyakiti orang lain dan bagaimana rasanya kalo anak kita disakiti oleh orang lain, di depan mata kita. Saat ini yang bisa saya lakukan berusaha lebih memperhatikan anak saya, menyediakan banyak waktu luang untuk anak, tak lupa mendo'akan anakku disetiap sholatku.

0 komentar:

Posting Komentar