Materi Hadits Tarbawi disampaikan olah Bapak Musonef.
EVALUASI PENDIDIKAN
- Hadits
أَخْبَرَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ عَنْ ابْنِ فُضَيْلٍ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ
دِثَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ
الْقُبُورِ فَزُورُوهَا وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ لُحُومِ الْأَضَاحِيِّ فَوْقَ
ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فَامْسِكُوا مَا بَدَا لَكُمْ وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ النَّبِيذِ
إِلَّا فِي سِقَاءٍ فَاشْرَبُوا فِي الْأَسْقِيَةِ كُلِّهَا وَلَا تَشْرَبُوا
مُسْكِرًا
- Terjemahannya
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Adam dari Ibnu Fudlail dari Abu Sinan dari Muharib bin
Ditsar dari ‘Abdullah bin Buraidah dari bapaknya dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku telah melarang kalian
berziarah kubur, maka -sekarang- ziarahlah kubur, dan aku pernah melarang
kalian -memakan- daging kurban lebih dari tiga hari, maka simpanlah apa yang
kalian kehendaki -dari daging-daging tersebut- dan aku pernah melarang kalian dari
nabidz (minuman yang terbuat dari anggur) kecuali yang terdapat dalam tempat
minum, maka minumlah yang ada dalam semua tempat minum dan janganlah kalian
minum sesuatu yang memabukkan.” (HR. Muslim)
- Komentar / Tanggapan
Dalam suatu pendidikan pasti dibutuhkan suatu evaluasi,
karena dengan evaluasi inilah untuk meningkatkan kualitas seorang pendidik dan
melihat bagaimana perkembangan pengetahuannya. Karena Nabi dalam hadist ini
beliau mengevaluasi suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, dari asalnya
dilarang oleh Nabi, tapi setelah itu dibolehkan karena melihat banyak
manfaatnya dari pada madharatnya, dan begitu juga dari asalnya dibolehkan oleh
Nabi saw, tapi setelah itu dilarang oleh Nabi saw karena melihat banyak
madharatnya dari pada manfaatnya
Bismillahirrohamanirrohim
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap
muslim dan di bawah ini ada beberapa hadits yang berhubungan dengan menuntut
ilmu. Semoga bermanfaat.
Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُطْلُبُوْاالْعِلْمَ
وَلَوْ بِالصِّيْنَ فَاِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
اِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًابِمَا
يَطْلُبُ
Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina,
karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya
para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena
senang (rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar).
Penjelasan Hadits:
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar di atas
menunjukkan bahwa menuntut ilmu itu wajib dan para malaikat turut bergembira.
Agama Islam sangat memperhatikan pendidikan untuk
mencari ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya
dan berprestasi serta dengan ilmu, ibadah seseorang menjadi sempurna. Begitu
pentingnya ilmu, Rasulullah saw. mewajibkan umatnya agar menuntut ilmu, baik
laki-laki maupun perempuan.
Umat Islam wajib menuntut ilmu yang selalu dibutuhkan
setiap saat. Ia wajib shalat, berarti wajib pula mengetahui ilmu mengenai
shalat. Diwajibkan puasa, zakat, haji dan sebagainya, berarti wajib pula
mengetahui ilmu yang berkaitan dengan puasa, zakat, haji, dan sebagainya
sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Dengan ilmu berarti manusia
mengetahui mana yang harus dilakukan mana yang tidak boleh, seperti
perdagangan, batas-batas mana yang boleh diperbuat dan mana yang dilarang.
Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke
akhiratan saja tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan
dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu. Rasulullah saw.
pernah bersabda:
مَنْ اَرَادَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَالاَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا
فَعَلَيْهِ بِالَعِلْمِ
Artinya: “Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia
maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka
dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan
akhirat) maka dengan ilmu.”
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat
menopang kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu
yang sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan
di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
Untuk memperoleh pengetahuan, perlu ada usaha. Oleh
karena itu, Rasulullah saw. pernah meminta umat Islam agar menuntut ilmu
walaupun ke negeri Cina. Dianjurkannya memilih negeri Cina pada saat itu,
karena kemungkinan peradaban Cina sudah maju.
Di lain hadits Rasulullah juga menegaskan bahwa
menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia:
اُطْلُبُوْاالْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ
اِلَى اللَّحْدِ
Artinya: “Tuntutlah ilmu mulai dari buaian sampai
liang lahat.”
Selanjutnya dijelaskan oleh Rasulullah bahwa para
malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada orang-orang yang menuntut ilmu
karena senangnya. Begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi seseorang sehingga
malaikat bangga dengannya.
Di samping itu, para penuntut ilmu dijanjikan oleh
Rasulullah saw. akan diberikan kemudahan jalan ke surga. Perhatikan hadits di
bawah ini:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ ـ رواه مسلم
Artinya: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.
Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar