KKN....
Kuliah Kerja Nyata, yup itulah kepanjangan dari KKN. Awalnya sih deg-degan, bingung mau ngapain, tak yau apa yang akan ku lakukan di tempat KKN nanti. Sehari dua hari baru ngerti, oh ternyata KKN itu hanya pindah mangan turu bagi yg malas tentunya. Namun berbalik 180 derajat bagi mereka yang bener bener KKN. Serasa waktu mereka kurang, tak cukup untuk menjalankan program kampus maupun program yang mereka rancang sendiri. Mulai dari hal kecil program ringan hingga program unggulan. Itu semua tergantung semangat kelompok dan integritas masing masing individu.
Aku akui KKN itu tak mudah, mereka harus berbaur dengan masyarakat asing. Yang sama sekali tak terbayangkan sebelumnya. baik fisik maupun non fisik kondisi lingkungan masyarakat. Terkadang KKN membuat mereka harus keluar dari cangkang, keluar dari pribadi karakter watak mereka yang telah lama mereka mil;iki. Pura-pura sopan, santun, ramah tamah, grapyak, sumeh, menyapa kepada setiap orang yang mereka temui, yang itu semua menjadi keniscayaan bagi setiap insan yang hidup dimasyarakat. Buang jauh jauh EGO, pribadi inklusif, menutup diri, acuh tak acuh, cuek sak karepe dewe. Menjadi modal awal berbaur dengan masyarakat.
KKN terasa mudah, menyenangkan bagi mereka yang supel, mudah bergaul dengan siapapun dari rakyat hingga pejabat, dari petani sampai kyai. Dengan begitu program akan berjalan dengan sendirinya. Masyarakat akan berperan ikut mensuksiseskan program yang kita buat. Bahkan bisa saja peserta KKN tidak mengeluarkan uang sepeserpun bila ia mampu berkomunikasi, berdialog dengan masyarakat. Enak toh, berangkat dijemput, program dibiayai masyarakat, pulang dianter sambil ditangisin.......
Maka buatlah KKNmu seindah mungkin, seasyik mungkin,....
Kuliah Kerja Nyata, yup itulah kepanjangan dari KKN. Awalnya sih deg-degan, bingung mau ngapain, tak yau apa yang akan ku lakukan di tempat KKN nanti. Sehari dua hari baru ngerti, oh ternyata KKN itu hanya pindah mangan turu bagi yg malas tentunya. Namun berbalik 180 derajat bagi mereka yang bener bener KKN. Serasa waktu mereka kurang, tak cukup untuk menjalankan program kampus maupun program yang mereka rancang sendiri. Mulai dari hal kecil program ringan hingga program unggulan. Itu semua tergantung semangat kelompok dan integritas masing masing individu.
Aku akui KKN itu tak mudah, mereka harus berbaur dengan masyarakat asing. Yang sama sekali tak terbayangkan sebelumnya. baik fisik maupun non fisik kondisi lingkungan masyarakat. Terkadang KKN membuat mereka harus keluar dari cangkang, keluar dari pribadi karakter watak mereka yang telah lama mereka mil;iki. Pura-pura sopan, santun, ramah tamah, grapyak, sumeh, menyapa kepada setiap orang yang mereka temui, yang itu semua menjadi keniscayaan bagi setiap insan yang hidup dimasyarakat. Buang jauh jauh EGO, pribadi inklusif, menutup diri, acuh tak acuh, cuek sak karepe dewe. Menjadi modal awal berbaur dengan masyarakat.
KKN terasa mudah, menyenangkan bagi mereka yang supel, mudah bergaul dengan siapapun dari rakyat hingga pejabat, dari petani sampai kyai. Dengan begitu program akan berjalan dengan sendirinya. Masyarakat akan berperan ikut mensuksiseskan program yang kita buat. Bahkan bisa saja peserta KKN tidak mengeluarkan uang sepeserpun bila ia mampu berkomunikasi, berdialog dengan masyarakat. Enak toh, berangkat dijemput, program dibiayai masyarakat, pulang dianter sambil ditangisin.......
Maka buatlah KKNmu seindah mungkin, seasyik mungkin,....
Asyeeek
BalasHapus