Pages

Sabtu, 12 Maret 2011

Bawang Merah

Aisyah Radhiyallahuanhu (RA) pernah ditanya mengenai bawang merah, beliau menjawab, ”Makanan yang terakhir dikonsumsi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) mengandung bawang merah.” (Riwayat Abu Dawud).
Bawang merah (Allium ascalonicum L) adalah umbi-umbian yang amat populer bagi manusia. Mayoritas penduduk dunia mengonsumsinya. Masakan Indonesia pun, terasa kurang sedap jika racikan bumbunya tidak disertai bawang merah.
Disamping sebagai penyedap masakan, umbi yang dikenal dalam Bahasa Arab dengan sebutan bashal ini ternyata memiliki kandungan yang bermanfaat, seperti vitamin C, kalsium, zat besi, potassium serta asid folic. Karena itu, bisa juga digunakan sebagai obat-obatan. Ibnu Muflih dalam Al Adab As Syar’iyah (3/14,15) telah menyebutkan kasiat bawang merah, di antaranya bisa meringankan batuk, sakit kepala, melancarkan air kencing, meningkatkan gairah seks dan memperkaya sperma, serta mempercantik kulit.
Belakangan, dunia farmasi modern menyepakati apa yang telah ditemukan oleh para ulama Islam di atas. Kandungan Prostaglandin A-1 yang ada di bawang merah ternyata bisa mengurangi tekanan darah tinggi yang biasanya menjadi salah satu penyebab timbulnya rasa sakit di kepala. Selain itu, kandungan sulfurnya ternyata bisa membuat kulit terlihat lebih muda.
Bahkan bawang merah dipercaya bisa melawan penyakit osteoporosis, sebagaimana hasil riset yang dilakukan di University of Bern, Switzerland, yang dipublikasikan pada 30 Maret 2005.
Peneliti dari Univerity of Medical Science Jepang juga telah membuktikan bahwa vanaium dan allixin yang terkandung dalam bawang-bawangan bisa merendahkan kadar gula bagi penderita diabetes, sebagaimana dilansir Science Daily pada 19 November 2008.
Walhasil, Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) menjadikan bawang merah sangat bermanfaat bagi umat manusia. Tinggal manusianya, mau bersyukur atau malah kufur atas karunia ini. *Thoriq/Suara Hidayatullah JUNI 2009

0 komentar:

Posting Komentar