Persyankatan Ulama lahir dari gerakan pembaruan Islam di Majalengka Jawa
Barat, yang dimulai pada tahun 1911, atas inisiatif Haji Abdul Halim. Haji
Abdul Halim lahir di Ciberelang, Majalengka tahun 1887. Dia menuntut ilmu
selama 3 tahun di Mekkah. Enam bulan setelah di kembali dari Mekkah pada tahun
1811, Halim mendirikan sebuah organisasi yang dia beri nama Hayatul Qulub, yang
bergerak di bidang ekonomi dan
pendidikan. Di bidang ekonomi, organisasi ini bermaksud membantu
anggota-anggotanya yang bergerak dibidang perdagangan dalam persaingan dengan
pedagang-pedagang Cina.
Dalam bidang pendidikan, Halim mulanya
menyelenggarakan pelajaran agama sekali seminggu untuk orang-orang dewasa.
Setelah berjalan selama tiga/empat tahun, pada tahun 1915 Hayatul Qulub
dilarang oleh pemerintah Belanda, tetapi ia tetap berpendirian bahwa harus ada
penggabungan antara ilmu pengetahuan agama dengan pengetahuan social agama.
Satu tahun berikutnya, ia mendirikan sekolah agama seperti pesantren, tetapi
dengan system kelas yang mempunyai 5 kelas.
Pada tahun 1932, Abdul Halim mendirikan “ Santi
Asrama” sebuah sekolah berasrama, yang dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkat
permulaan, dasar, dan lanjutan. Kurikulum yang diberikan di sekolah tersebut
tidak hanya berupa pengetahuan agama dan umum, tetapi juga berbagai
keterampilan yang bemilai ekonomis. Pelajar-pelajar asrama dilatih dalam
pertanian, pekerjaan tangan (besi dan kayu), menenun dan mengolah berbagai
bahan, seperti membuat sabun.
Mereka harus tinggal di
asrama di bawah disiplin yang ketat, terutama dalam pembagian waktu dan dalam
sikap pergaulan hidup mereka. Sekolah Santi Asrama merupakan realisasi dari
gagasan Halim yang ia kemukakan pada kongres Persyarikatan Ulama pada tahun
1932. la mengusulkan agar Persyarikatan Ulama mendirikan lembaga pendidikan
yang betul-betul akan melahirkan alumninya menjadi orang-orang yang mandiri. Model
sekolah ini (Santi Asrama) merupakan salah satu bentuk kontribusi yang telah
diberikan oleh Persyarikatan Ulama untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat
Islam di Indonesia agar tidak ketinggalan zaman.
0 komentar:
Posting Komentar