Sebagai
seorang pendidik, tentunya kita memiliki harapan – harapan besar yang
kita wujudkan. Baik itu dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Harapan begitu penting dalam hidup, sebab tanpa harapan, hidup kita
akan selesai.
Harapan
yang ingin kita wujudkan tentunya harapan yang dirahmati dan diridhoi
Allah. Sesungguhnya harapan akan berbanding lurus dengan ilmu. Dalam
surah Al – Hijr : 56 Allah berfirman : Ibrahim berkata : tidak ada orang
yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang – orang yang sesat.
Hanya orang – orang yang sesat ( mereka yang tidak memiliki ilmu ) yang
telah berputus asa dari rahmat Nya. Banyak orang yang merasa sudah
berilmu, tetapi jika ia masih berputus asa, maka dialah yang termasuk
golongan orang yang sesat. Untuk itu, agar kita terhindar dari rasa
putus asa, kuncinya kita mau membuka hati untuk menerima ilmu dari
manapun datangnya. Tidak ada ilmu yang sia – sia. Seringkali seseorang
menutup hati karena ilmu yang didapat tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Kadang juga, banyak orang terjebak, mereka belajar bukan
untuk mencari jalan yang benar, tetapi untuk membenarkan apa yang mereka
lakukan. Jika ternyata tidak mendukung, maka ilmu itu akan ditolaknya.
Karena itu, jika kita menemukan pengetahuan dan ilmu yang mungkin tidak
kita disukai.
Pekerjaan,
tugas, dakwah bisa jadi sebuah beban yang sangat besar. Saat kita
merasa berat memikilnya, bahkan sampai pada diri ini mau jatuh. Kita
harus mempunyai dasar yang kuat. Ibarat sebuah bangunan, kita harus
membangun fondasi yang kuat tidak mudah roboh jika diterjang oleh
apapun. Fondasi itu tiada lain adalah iman. Orang yang beriman akan
merasakan semangat kembali, ketika mereka diingatkan dalam surah Al –
Baqarah : 286 “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”
Semoga
kita menjadi barisan diantara wanita mu’minah yang tidak pernah
mengenal putus asa dan yakin bahwa harapan tidak pernah sirna selama
iman ada di dada serta mampu mewujudkan harapan besar dalam hidup.Ahad, 10 April 2011
0 komentar:
Posting Komentar